efektivitas koagulan FeCl3 menurunkan COD limbah cair |
FeCl3 memang salah satu koagulan yang paling banyak dicari. Ady Water juga merekomendasikan produk ini.
Koagulan FeCl3 adalah salah satu jenis koagulan kimia yang digunakan dalam proses pengolahan air. Koagulan FeCl3 ini berbentuk cairan yang berwarna coklat dan memiliki kandungan zat besi sebesar 11%.
Dalam proses pengolahan air, koagulan FeCl3 digunakan untuk mempercepat proses penggumpalan partikel-partikel kotoran dalam air.
Proses pengolahan air menggunakan koagulan FeCl3 cukup sederhana. Pertama-tama, koagulan FeCl3 ditambahkan ke dalam air yang akan diolah. Kemudian, partikel-partikel kotoran yang terdapat dalam air akan menggumpal bersama dengan zat-zat yang terdapat pada koagulan FeCl3.
Akibatnya, partikel-partikel kotoran menjadi lebih berat dan mudah diendapkan. Setelah partikel-partikel kotoran terendapkan, air akan diambil dari lapisan yang jernih pada bagian atas.
Kelebihan dari penggunaan koagulan FeCl3 dalam pengolahan air adalah bahwa zat ini sangat efektif dalam mengendapkan partikel kotoran yang kecil dan sulit diendapkan oleh koagulan lainnya. Selain itu, penggunaan koagulan FeCl3 juga sangat efisien karena zat ini bekerja dengan cepat dan hasil pengolahan air yang dihasilkan sangat berkualitas.
Namun, penggunaan koagulan FeCl3 juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satu kekurangan dari penggunaan koagulan FeCl3 adalah bahwa zat ini dapat menyebabkan peningkatan kadar klorida dalam air yang dihasilkan.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada pipa-pipa air yang terbuat dari bahan logam. Oleh karena itu, penggunaan koagulan FeCl3 perlu diperhatikan dan diawasi dengan baik.
Selain itu, penggunaan koagulan FeCl3 juga memerlukan pengendalian yang ketat dalam dosis yang diberikan. Jika dosis yang diberikan terlalu sedikit, maka pengolahan air tidak akan efektif dalam menghilangkan kotoran dalam air.
Di sisi lain, jika dosis yang diberikan terlalu banyak, zat ini dapat menyebabkan kerusakan pada kualitas air dan menjadi berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dalam pengolahan air, penggunaan koagulan FeCl3 juga perlu diperhatikan dalam hal lingkungan. Zat ini sangat beracun bagi kehidupan akuatik seperti ikan dan udang.
Oleh karena itu, penggunaan koagulan FeCl3 harus diawasi dengan ketat dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain digunakan dalam pengolahan air, koagulan FeCl3 juga dapat digunakan dalam industri kimia, seperti pembuatan pewarna, tinta, dan lain sebagainya. Namun, penggunaan koagulan FeCl3 dalam industri juga perlu diawasi dengan ketat untuk mencegah dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
Secara keseluruhan, koagulan FeCl3 merupakan salah satu pilihan yang efektif dalam pengolahan air.
Diantara parameter limbah cair yang perlu ditreatment adalah COD atau chemical oxygen demand.
Sebagaimana Anda tahu, kadar COD dalam air limbah mnunjukkan derajat polusi. Semakin besar COD maka semakin banyak kontaminan limbah.
Meskipun sudah banyak yang tahu bahwa FeCl3 bisa menurunkan COD, tapi seberapa efektif harus dibuktikan dengan penelitian.
Hal ini karena industri harus memperhatikan anggaran dan efisiensi dalam penggunaan koagulan.
Jika menggunakan FeCl3 tapi tidak tahu berapa dosis optimal dan berapa persen pengurangan COD nya, maka sangat mungkin limbah yang ditreatment masih tinggi COD nya.
Oleh karena itu, admin ingin berbagi salah satu hasil penelitian yang khusus untuk membuktikan keefektifan Ferri Chlorida dalam menurunkan kadar COD.
Dalam publikasi ilmiah yang ditulis Subaris, Astuti, dan Sayuti (2015) berjudul,
KEEFEKTIFAN FERRI CHLORIDA (FeCl3) DALAM MENURUNKAN KADAR CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK CV. BROTOSENO MASARAN SRAGEN
Digunakan koagulan FeCl3 untuk membuktikan keefektivitasannya dengan rancangan pretest - posttest with control group.
Perlakuan ditambahkan koagulan FeCl3 dengan kadar
0 gr/L (kelompok kontrol)
3,5 gr/L
4 gr/L
4,5 gr/L
degan replikasi sebanyak 3 kali
Lokasi pengambilan sampel di CV. Brotoseno di Sragen yang bergerak di indusri batik dengan kondisi awal sampel:
COD sebesar 3.936 mg/l
pH 9,6
Hasilnya sungguh mengejutkan!
Berikut adalah penambahan konsentrasi koagulan FeCl3 dan hasil pengurangan COD nya:
dosis 3,5 gr/L -> Pengurangan COD rata-rata 39,34%
dosis 4 gr/L -> Pengurangan COD rata-rata 56,43%
dosis 4,5 gr/L -> Pengurangan COD rata-rata 70,96%
Walaupun demikian, sebagai catatan pada penelitian di atas belum berhasil menurunkan COD hingga kadar maksimum COD dalam air limbah batik sebesar 150 mg/L
Kadar ini disyaratakan oleh Perda Prov.Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 Tentang:
"Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah"
khususnya persyaratan pada Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil dan Batik
Lalu bagaimana perancangan yang bisa menurunkan COD hingga memenuhi syarat? Ady Water mampu menyediakan jasa nya.
Bagi industri yang mau mengorder jasa pengelolaan limbah hingga setiap parameter limbah cair memenuhi baku mutu yang ditetapkan, Anda bisa mengorder ke Ady Water.
Caranya mudah. Hubungi kami melalui:
082121 0880 89 (Fajri)
adywater@gmail.com
Oh ya publikasi di atas bisa Anda baca langsung di: